Tittle : [Unexpected end] [chapter 2]
Author : Azami Chan
Main Cast :
LEE TAEMIN (Inget disini Taemin jadi cewek lho)
KIM JONGHYUN (Satu sekolah ama Taemin)
SHIM CHANGMIN (Sahabat Jongyun , satu skolah ama Jonghyun and Taemin)
CHOI MINHO ( Bagian keluarga Choi)
Other Cast :
KIM KIBUM-KEY (Umma Taemin yang pintar masak sekaligus cerewet minta ampun)
LEE JINKI-ONEW (Appa Taemin yang sedikit polos)
CHOI SIWON ( Appanya Minho)
KIM HEECHUL (Ummanya Minho)
Park Jiyeon T-ara
Genre : Romance, komedi
Ranting : Remaja and all people
******************************************************
Taemin POV~
Akhirnya aku tiba di bandara tepatnya di Korea, tempat dimana aku dilahirkan. Sudah sepuluh tahun aku meninggalkan Negara ini setelah keberangkatanku bersama appa dan umma ke Amerika sepuluh tahun yang lalu. Aku mengedarkan pandangannku, mencari sosok yang amat kurindukan dan kusayangi setelah lama tak
melihatnya.
"Aish...! koper ini berat sekali, apa saja sich yang umma masukkan ke dalam koper?!"
Kataku kesal, karena aku harus berusaha membawa koper yang super big ini. Aku jadi ingat perkataan ummaku 'Ingat Taemin ah jangan nakal, kasian nenekmu sudah tua, lalu hati-hati ya disana..jangan lupa makan yang teratur..kamu ini kalau ga dipaksa selalu saja malas untuk makan..jangan makan sembarangan..dan yang terakhir hilangkan kebiasaan burukmu itu, Taemin ah.kau dengar itu' yeah umma, selalu saja cerewet..mmm..nenek mana ya, kok tidak muncul-muncul sich?Akupun mengedarkan pandangan, dan tanpa kusadari...
"Buuugg"
" Aouw!" Erangku kesakitan. Ada seseorang yang menabrakku hingga jatuh, tidak..tidak bukan dia yang menabrakku tapi aku yang menabraknya secara aku tak melihat jalan dengan benar. Aku langsung berdiri, kulihat orang itu masih terduduk di lantai, tanpa pikir panjang aku membantunya untuk berdiri.
" I so sorry...aku ga sengaja" Ucapku sambil membungkukkan badan. Aku tidak berani menatapnya, karena mungkin dia akan marah padaku, dan aku benci jika ada orang yang memarahiku. Dia masih saja berdiri dihadapannku yang tertunduk. Aish, kenapa orang ini tidah bicara ataupun pergi sich. Akupun memberanikan diri untuk melihat wajahnya, dan saat mendongkakkan kepalaku..ya ampun dia tinggi sekali..dan yeah tampan, tapi dia menatapku tajam..sangat menyeramkan, aku jengah ditatapnya seperti itu.
" I apologize for this incident, once again I'm sorry. Will you forgive me and do not look at me sharply?, because I hate that look" Kataku tegas.Dia tetap saja diam, ya ampun mata itu menyeramkan sekali.
" Lain kali lihat jalan dengan benar, masih untung kau menabrakku...dan yang terakhir jangan berlagak memakai bahasa inggrismu di Korea" Katanya sinis lalu beranjak meninggalkanku.
" Mwo?" Kataku tak percaya apa yang baru saja dikataknnya...aku memperhatikannya dari belakang..dia melangkah terus hingga hilang dari pandanganku, aku masih tak percaya dengan kata-katanya barusa. Apa tadi..jangan berlaga memakai bahaa inggrismu di korea, ucapku sambil menirukan suara dan gayanya, hah sungguh menyebalkan. Tiba tiba saja ada yang menempuk pundakku dari belakang, dan saat aku berbalik...
" Huwah.." Aku langsung memeluknya setelah tau siapa orang yang menepuk pundakku.
" I miss you my granma..." Teriakku saking bahaginya.
****************************************
Minho POV~
Aish! apa-apan sich gadis tadi..gara-gara dia tadi menabrakku aku jadi telat untuk bertemu seseorang yang menungguku di bandara, dan dia berlaga memakai bahasa inggris segala..memang dia turis apa?!..aku terus berjalan mencari seseorang yang ingin kutemui, walaupun sebenarnya aku masih sangat kesal..tapi aku tak boleh menampakkan wajah kesalku ini.
" Hai Minho ah...!" Panggil seseorang dari arah belakangku. Akupun membalikkan badan, kulihat dia tersenyun manis sambil melambaikan tangannya padaku. Akupun berlari menghampirinya.
" Anneyong hasseyo Jiyeon ah..apakah kau baik baik-saja di sana" Kataku sambil membukkukkan badan.
" Anneyong hasseyo Minho sshi. ah ne, aku baik-baik saja disana. Kalau kamu?"
" Ah ne, sama sepertimu aku baik-baik saja, bahkan aku sangat baik" Kataku sambil tersenyum bahagia melihat yeojachiguku yang baru saja kembali dari Jepang. Aku sangat-sangat merindukannya, sudah lama kami tidak bertemu. Sebenarnya tidak lama sich hanya satu tahun dia berada di Jepang, tapi untukku itu berbeda, tidak bertemu satu hari dengannya saja seperti setahun aku tidah bertemu dengannya, bagaimana dengan satu tahun lamanya..?!
" Mmm...Jiyeon ah..?" Panggilku saat kami sudah berada di dalam mobilku.
" Ne?" Dia menatapku dengan tanya.
" Kau pasi lapar, kita mampir dulu untuk makan ya.." Tawarku .
" Of course, I'm also hungry " Jawabnya menerima tawaranku. Ya ampun dia memakai bahasa inggris, itu hanya mengingatkanku pada gadis yang menabrakku tadi..aish, kenapa aku harus mengingat gadis menyebalkan itu sich?!. Ah, sudahlah lupakan saja. Akupun menjalankan mobilku bergerak meninggalkan bandara.
" Oh ya, Jiyeon ah.. aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu nanti di restourant.." Kataku saat kami masih dalam perjalanan
" Oh ya? memangnya apa yang ingin kau perlihatkan padaku?" Tanyanya dengan tampang penasaran.
" Lihat saja nanti, jika aku memberitahunya sekarang itu namanya bukan kejutan" Ucapku. Dia hanya mengganggukan kepala tanda setuju dengan apa yang aku ucapkan barusan. Lagipula jika ia memaksa, aku tetap tak akan membeitahunya. Akhrinya kami tiba di tempat tujuan, akupun memarkirkan mobilku terlebih dahulu, kulihat Jiyeon terkagum-kagum dengan arsiektur yang dimiliki oleh gedung ini. Akupun mengajaknya masuk kedalam. Kamipun mengambil tempat yang telah aku pesan, tempat teratas gedung ini...yang atapnya memakai kaca..jadi kita bisa leluasa melihat indahnya langit tampa harus khawatir kehujana.
" Kau suka dengan tempat ini?" Tanyaku sambil mempersilahkannya untuk duduk.
" Ne, aku menyukainya.kamsahamnida .Minho sshi.."Ujarnya lembut.
" Gohmapseubnida karena kau telah menyukai tempat ini, oh ya Jiyeon ah...sebelum pesanan makanan kita datang aku minta kau menutup matamu terlebih dahulu" Pintau padanya.
" Untuk apa?" Tanyanya.
" Sudah kau lakukan saja" Pintaku kembali. Kulihat dia menggangguk, perlahan matanya yang indah terpejam.
*********************************
Jiyeon POV~
" Untuk apa?" Tanyaku penasaran.
" Sudah kau lakukan saja" Pintanya padaku. Sebenarnya apa yang ingin ia perlihatkan padaku?!, ya sudahlah lebih baik aku menuruti kata-katanya. Akupun mengganggukan kepala dan memejamkan mataku secara perlahan-lahan. Aku masih saja memejamkan mataku, aku hanya mendengar bising di telingaku.
" Minho sshi, apakah aku sudah boleh membuka mataku?" Tanyaku padanya, karena aku ingin segera melihat apa yang terjadi.
" Sebentar lagi, jagiya..kau harus tetap memejamkan matamu sebelum aku memintamu untuk membukanya" Jawabnya.
" Ah ne"
Tak lama kemudian...
" Buka matamu jagiya.." Teriaknya, yang kupastikan Minho tak lagi duduk bersamaku. Akupun membuka mata. Mataku terbelalak melihatnya..oh..ya ampun ..aku tak percaya dengan penglihatan ku..tapi ini nyata..aku terharu melihatnya..sebuah spanduk besar menghadap kepadaku dengan tulisan "SELAMAT DATANG KEMBALI JAGIYA..NADOO SARANGHAE PARK JIYEON" Tak terasa cairan hangat itu mengalir dippiku, kulihat minho berjalan kearahku dengan membawa sebuket bunga mawar. Ia memberikan bunga itu padaku, dan akupun menerimanya dengan senang hati...setelah itu dia menghapus air mataku dan mengajaku untuk berdansa dengannya. Kadang aku ingin tertawa, seusia kita sudah melakukan seindah ini..padahl kita masih sekolah.
**************************************
Jonghyun POV
" Jonghyun ah...sayang kesini sebentar nak,," Teriak ummaku dari ruang tengah. Aku hanya pura-pura tidak mendengarnya, aku tidak suka mendengarnya berteriak karena itu seperti bebek(?). Aku tetap tinngal dimakarku, tak kupedulikan teriakan ummaku yang garang dan bengal(? preman euy). Tanpa kusadari umma sudah ada disampingku dengan tampang yang sudah kuduga, sangat-sangat menyeramkan seperti monster.
" JONGHYUN" Teriak umma tepat ditelingaku yang membuatku terlonjk kaget..akupun bangkit dari ranjangku..mengiku ummaku yang terlebih dahulu berjalan menuju ruang tengah.
" Aish..umma ini bagaimana sich, kalau umma terus berteriak di telingaku nanti aku bisa tuli" Kataku kesal sesampainya di ruang keluarga.
" Umma tidak akan membuatmu tuli jika saja kau mendengarkanku dengan baik, Jonghyun" Kata ummaku pedas...huu..hiks hiks sroot ummaku jahat (hayay lebai)
" Sudah hentikan, appa capek mendengar ocehan kalian berdua. Dan kamu Jonghyun, Belikan makanan disupermarket yang telah umma catat di kertas, karena nanti malam kita akan kedatangan tamu" Jelas appaku.
" Tamu? Siapa appa?" Tanyaku penasaran.
" Tetannga baru kita. Sudah sana kau beli..."
Dengan gontai akupun berjalan pergi menuju supermarket terdekat, tapi di tengah jalan..bagai tersambar petir ( gosong dah) dan tersambar beribu-ribu watt (lebai) aku melupakan sesuatu, uang belanjaan belum aku dapatkan.
" Appa...Umma..." Teriakku sambil berlari hanya demi mendapatkan uang....oh no...oh my god...huwah lebai...dah see you next time in chapter 3.
*********************TO BE CONTINUE********************